top of page

KURANGI MEMINTA MAAF TANPA SEBAB

Diperbarui: 30 Mar 2019

by Viena Patrisiane







KURANGI MEMINTA MAAF TANPA SEBAB

(oleh Viena Patrisiane)

Sering meminta maaf tanpa sebab, baik secara spontan ataupun tiba-tiba ada keinginan untuk meminta maaf? Mungkin kamu perlu memikirkan kembali tindakanmu.

Meminta maaf itu sesuatu yang baik dan patut dihargai, tapi ketika kamu meminta maaf tanpa sebab, kamu harus memikirkan kembali tindakanmu. Kadang itu bukan hal yang perlu dilakukan lho!

Terlalu sering meminta maaf mempengaruhi kredibilitas dan kepercayaan dirimu juga lho, kamu bisa menemukan contoh situasi kapan kamu perlu atau tidak perlu meminta maaf seperti di bawah ini :

SEBAIKNYA JANGAN. . . .

1. Meminta maaf saat kamu memerlukan bantuan, itu bukan sesuatu yang salah kok. Dengan meminta maaf disaat kamu membutuhkan bantuan, kamu membuat dirimu merasa seakan kamu itu ‘merepotkan’. Manusia memang sepatutnya saling membantu, so stop being too hard on yourself ya :)

2. Meminta maaf disaat kamu berada di posisi yang benar. Kadang kita merasa tidak nyaman waktu kita menyatakan sesuatu yang benar, tapi kamu nggak harus meminta maaf untuk kebenaran.

3. Meminta maaf disaat kamu menyatakan opinimu. Pada dasarnya opini tidak selalu benar atau salah, dengan berbagi opini kadang kita bisa menemukan solusi baru untuk suatu masalah. Jadi kamu nggak perlu merasa malu atau bersalah dengan opini yang kamu sampaikan, yang penting kamu sampaikan dengan baik dan sopan ke lawan bicaramu.

MINTA MAAFLAH KETIKA . . .

Kamu menyakiti perasaan seseorang atau ketika melakukan kesalahan. Orang yang dimaksud bisa jadi memang salah, tapi kita pun bisa menyampaikan pendapat tanpa menyakiti orang lain kan? :)

Jadi teman-teman perlu mulai mengurangi minta maaf tanpa sebab, selain membuatmu merasa lebih baik, kamu juga akan belajar untuk menghargai diri sendiri dan melihat bahwa ada momen-momen dimana minta maaf jadi kata yang indah karena diucapkan di situasi yang tepat.

Referensi :

https://www.psychologies.co.uk/stop-apologising-0 (Website Psychologies, diakses 9 Maret 2019)

 
 
 

Comments


bottom of page